Rabu, 27 April 2011

BEBERAPA PERISTIWA PELANGGARAN BERAT HAM DALAM SEJARAH INDONESIA

Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) bisa terjadi dimana saja, bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia pelanggaran HAM sering terjadi. Banyak sekali peristiwa-peristiwa besar di Indonesia yang berkaitan dengan pelanggaran HAM. Meskipun belum tentu sejak kapan pelanggaran HAM itu terjadi di Negara kita, tetapi kita tahu bahwa fenomena kekerasan yang sekarang ini lebih sering disebut dengan pelanggar HAM sudah terjadi pada saat zaman penjajahan.
Fenomena kekerasan bisa dilihat sejak zaman penjajahan. Saat Belanda berkuasa di tanah air, hak-hak masyarakat Indonesia sebagai pribumi telah diambil oleh penjajah Belanda. Bahkan pada saat itu masyarakat Indonesia tidak diperlakukan sebagai manusia, Belanda melakukan kekerasan yang sekarang ini lebih banyak disebut dengan pelanggaran HAM pada masyarakat Indonesia. Menurut Profesor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, pemerintah kolonial Belanda berperan besar atas munculnya budaya kekerasan di Indonesia. Pada tahun 1885-1910 sebanyak 100.000-125.000 orang tewas menjadi korban pemerintah kolonial Belanda. Korban paling banyak di Aceh. Karena saat itu Belanda mengirimkan pasukan Marsose (brigade khusus seperti Kopassus) yang menewaskan 75.000 warga sipil Aceh. Tindakan ini diambil untuk mempertahankan stablitas politik dan keamanan di wilayah jajahan Belanda. Begitu juga pada saat zaman penjajahan jepang, pelanggaran HAM terjadi terhadap masyarakat Indonesia. Kekerasan yang terjadi pada zaman pendudukan Jepang diantaranya adalah kekejaman romusha dan jugun ianfu, perempuan pribumi yang menjadi penghibur tentara Jepang. Meskipun pada saat itu belum ada yang dinamakan sebagai pelanggaran HAM, tetapi fenomena kekerasan tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM.
Seorang pakar sejarah Indonesia yang bernama Onghokham mempunyai pandangan lain mengenai kekerasan atau pelanggaran HAM yang terjadi dalam peristiwa sejarah di Indonesia. Menurut beliau, walaupun kekerasan atau pelanggaran HAM yang bersifat sistematis itu dapat telah dimulai sejak pada masa kolonial Belanda, tetapi korban pelanggaran HAM pasca 1965 jauh lebih besar daripada masa sebelum kemerdekaan. Dengan kata lain, masa 350 tahun keberadaan Belanda di Indonesia memakan korban lebih sedikit daripada 35 tahun Indonesia saat diperintah oleh bangsa sendiri.
    Peristiwa-peristiwa besar terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia diantaranya yaitu:
  • Ekses demokrasi terpimpin berupa aksi sepihak kelompok kiri dan penangkapan tokoh-tokoh Masyumi/PSI dengan korban terutama dari pihak Islam.
  • Pembantaian 1965/1966 dengan korban kelompok Komunis ang lebih dikenal dengan sebutan G30S.
  • Penahanan politik di kamp pulau Buru (1969-1979) dengan korban kelompok Komunis.
  • Kasus Komando Jihad era 1980-an dengan korban kelompok Islam.
  • Kasus Timor Timur dengan korban warga sipil.
  • Kasus Aceh dengan korban sipil.
  • Kasus Papua dengan korban sipil dan penembakan misterius dengan korban preman jalanan.
  • Kasus Tanjung Priok, korban kelompok Islam.
  • Kasus Lampung, korban kelompok Islam (Peristiwa Warsidi Lampung).
  • Peristiwa 27 Juli 1996, korban simpatisan/warga PDI Perjuangan dan kerusuhan Mei 1998, korban masyarakat luas terutama kaum Tionghoa.
  • Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II.

Tidak ada komentar: